Saturday, October 24, 2009

Terima Kasih Teman

Gerangan apakah yang mengganggu fikiran ini...
namamu seringkali melintasi ruang hati...
dalam kepayahan untuk aku melupakan...
lantas aku bangkit menuju destinasi...
antara kepastian dan juga kecurigaan...
harusku redah jua...

Teman-teman yang ku sayang...
perpisahan ini hanyalah sementara...
pertemuan yang cuma sedetik itu...
terus menikam jauh ke lubuk sanubariku ini...
lantas kubiarkan ia berlabuh di situ...
tanpa sekelumitpun niat untuk kubiaskannya...

Kuatkah aku untuk merintangi semua ini...??
entahlah.....
yang pasti airmata menitis lagi...
walau bibir acapkali mengukir senyuman...
walau bibir terus menghambur kata-kata...
"aku cekal....aku tabah....aku mampu atasi segala-galanya..."
namun airmata jatuh jua...
aku tewas....

Tiada lagi teman untukku bergurau senda...
hilang sudah tempat untuk aku meluah rasa...
namun yang nyata aku bahagia...
punya teman seperti engkau, kamu dan dia...
walau cuma di alam maya...

Izinkan aku pergi...
relakanlah perpisahan ini...
kasih dan sayang kalian aku sanjung tinggi...
ku tempatkan nun jauh di dasar hati...
pintaku cuma satu...
janganlah kalian lupakan insan yang kerdil ini...

Terima kasih teman...
atas ikatan silaturrahim yang suci ini....
moga kita semua terus dirahmati...
juga diberkati...
serta dikasihi selalu....



(10/07/2007 dalam memori)

Keliru

Sendu itu masih berlagu
antara dengar atau tidak
bersilih ganti bersama alunan titisan hujan
pipi yang hampir jatuh kini berbekas
tamparan juga deraian airmata
bertakung di setiap lekukan memori

Akukah yang bersalah...?
atau engkau yang enggan mengakui...?
akurlah pada kitaran hidup ini
terimalah......belajar untuk menerima kekalahan
belajar untuk mengakui kekhilafan
belajar untuk memaafkan...!!

Maaf...???
sudahku maafkan segala-galanya.....
SEMUA....!!!
semenjak kau tinggalkan insan kerdil ini
tatkala aku sedang merangkak-rangkak mencari kekuatan diri

Usahlah dikau terus merayu
kerana aku benar-benar mengetahui
bahawa itu bukannya sifatmu
rayuanmu itu akan memakan dirimu sendiri......
aku pasti....!!

Aku semakin dihimpit kebuntuan....
sedangkan dikau terus diburu kekeliruan......
kekeliruan yang engkau cipta sendiri
yang akhirnya membunuh seluruh kebahagian, kemanisan
yang pernah engkau kecapi...

Leraikanlah segala kekusutan ini
agar aku, engkau.....dan dia...
tiada kekeliruan lagi...